Tutorial Instalasi Eclipse Android dan AVD

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dipergunakan sebagai pengelola sumber daya perangkat keras, baik untuk ponsel, smartphone dan juga PC tablet.
Secara umum Android adalah platform yang terbuka (Open Source)  bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh berbagai piranti bergerak


    Sebelum kita menginstal Eclipse Android dan AVD pastikan komputer anda sudah terinstal JDK (Java Developer Kit).


Software yang perlu di butuhkan untuk istalasi :
1. JDK (Java Developer Kit)
2. Eclipse
3. Android SDK


1. Instal dahulu JDK-nya.










2. Extrak Eclipse IDE yang udah kita download tadi, kemudian buka Eclipse-nya, kemudian pilih Help > Install New Software…


Add caption






3. Klik tombol Add… di kiri atas, lalu muncul Add Repository, disini kita bisa masukkan ADTnya secara online dengan memasukan alamat repository Android (https://dl-ssl.google.com/android/eclipse/), atau secara offline dengan menekan tombol Archive dan arahkan ke file yang telah kita download sebelumnya.

4. Setelah itu, pilih Window > Preferences > Android, lalu browse ke folder SDK Android lalu tekan Apply, tunggu hingga matang, lalu tekan OK.


5. Pilih lagi Window > Android SDK and AVD Manager, nah disini kita harus mendownload lagi file yang kita butuhkan, misalnya ingin buat aplikasi yang berjalan di Android 2.1, maka download lah SDK Platform Android 2.1, lebih baik kita download sama Sample dan Documentation agar memudahkan kita untuk mencari dokumentasi dan belajar dari source code yang sudah ada.

6. Nah selesai lah instalasinya, Anda bisa memulai bikin aplikasinya dengan memilih File > New >Android Project.

Desain Menejmen Jaringan: IP Address dan Subnetting



IP adalah singkatan dari Internet Protocol. sedangkan pengertian IP Address adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. IP Address menunjukkan alamat kita dalam jaringan lokal maupun jaringan Internet yang begitu luas. konsep pengalamatan IP pada sebuah host ini tidak jauh berbeda dengan sistem pengalamatan rumah. 
Pada dasarnya Pengalamatan IP dibagi menjadi 2, yaitu:

Public IP  : IP yang dimiliki sebuah host yang digunakan untuk komunikasi pada jaringan internet
Private IP : IP yang dimiliki sebuah host pada sebuah jaringan lokal (contoh: LAN, WLAN)

PUBLIC IP
          Setiap komputer yang terhubung ke Internet pasti memiliki IP Publik karena IP inilah yang digunakan agar komunikasi dengan pihak lain (dalam jaringan internet) dapat berjalan.  
Pembagian IP Public diseluruh dunia diatur oleh sebuah organisasi bernama IANA (Internet Assigned Numbers Authority) yang didanai oleh pemerintah US. dalam pembagiannya, IANA memiliki beberapa anak buah lain, yaitu:
  1. ARIN : Berkuasa atas pembagian IP untuk wilayah benua Amerika dan Afrika bagian selatan
  2. RIPE : Berkuasa atas pembagian IP untuk wilayah Eropa dan Afrika bagian utara
  3. APNIC : Berkuasa menangani pembagian IP untuk wilayah Asia Pasific dan Australia.
Tak perlu ditanya lagi, Indonesia sudah jelas menjadi anggota APNIC dalam pembagian alamat IP.
PRIVATE IP
          Tidak seperti IP Public yang menunjukkan keberadaan kita dalam jaringan internet, IP Privat digunakan untuk berkomunikasi dalam jaringan lokal dan menunjukkan ke alamat yang lebih spesifik, karena jika ditelusuri pemilik sebuah IP Public, maka bisa jadi pemilik IP Public adalah 10 atau lebih pemilik komputer yang terhubung ke internet melalui sebuah Switch/Hub.
jika komputer kita menerima ip yang diberikan secara otomatis, berarti komputer kita menggunakan IP Dynamic. IP Dynamic dapat berganti setiap kali komputer atau modem di restart. namun, kita dapat dengan mudah mengganti ip ini dan menggantinya dengan ip lain yang kita kehendaki dan hasilnya adalah suatu ip tetap dan tidak terpengaruh jika di restart yang disebut IP Static.

Untuk mengetahui IP Private dilingkungan Windows kita dapat mengetikkan perintah "ipconfig" pada command prompt.
seperti kita ketahui, IP Address terdiri dari 4 buah Byte angka yang dipisahkan dengan tanda titik (.), contoh ip private dynamic : 192.168.1.20
Byte pertama: 192
Byte kedua: 168
Byte ke-3: 1
Byte ke-4: 20
Jika kita lihat, maka format penulisan IP Address dapat ditulis dalam bentuk X1.X2.X3.X4 dimana X mewakili setiap Byte yang ada. X1 atau Byte pertama pada setiap IP Address menunjukkan kelas daripada IP Address tersebut. adapun range dari pembagian kelas IP Address adalah sebagai berikut:
--------------------------
Kelas A : 0 sampai 126
Kelas B : 128 sampai 191
Kelas C : 192 sampai 223
Kelas D :  224 sampai 239
Kelas E :   240 sampai 255

Namun, untuk menunjukkan network dan jumlah host yang dapat terhubung kepadanya kita harus mengubah setiap Byte tersebut kedalam bentuk 8 bit. untuk mengubah ke bentuk bit, maka setiap byte yang ada harus diubah kedalam bentuk biner. untuk mudahnya anda dapat menggunakan kalkulator.
contoh:
bilangan desimal 192 jika diubah menjadi bilangan biner 8 bit adalah 11000000
168 = 10101000
1 = 00000001
20 = 00010100
jadi, dapat dilihat bahwa,
IP saya dalam bentuk Byte : 192.168.1.20
IP saya dalam bentuk bit    : 11000000.10101000.00000001.00010100
selanjutnya, untuk menentukan kelas dari pada IP berdasarkan bentuk bit akan menjadi lebih mudah.
Kita harus melihat 8 bit pertama dari IP address yang ada.
batas awal bit kelas A = 00000000 (0 dalam bentuk byte)
batas awal bit kelas B = 10000000 (128 dalam bentuk byte)
batas awal bit kelas C = 11000000 (192 dalam bentuk byte)
batas awal bit kelas D = 11100000 (224 dalam bentuk byte)
demikian seterusnya..
Untuk menentukan jumlah host yang dapat terhubung pada setiap kelas dapat digunakan format dibawah ini:
Kelas A = nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Kelas B = nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Kelas C = nnnnnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
 
n = network
h = host atau PC
(pemberian warna hanya untuk memudahkan untuk membedakkan)
 Pada bit IP kelas A dapat kta lihat bahwasanya ia memiliki 8 buah bit n (network) dan 24 buah bit h (host)  untuk menentukkan jumlah host yang dapat terhubung, rumusnya adalah : 2h-2.
dari rumus itu, jika kita mengimplementasikan pada IP kelas A, maka dapat terlihat bahwa jumlah PC yang dapat terhubung ada sebanyak 224-2 = 16.777.214
kelas B: 216-2 = 65534
kelas C: 28-2 = ?? (bisa cari sendiri to)
Subnetting berfungsi untuk menyembunyikan detail dari internal network suatu organisasi ke router eksternal. Selain itu, subnetting juga mempermudah manajemen jaringan dan menambah efisiensi dari jaringan tersebut. Dengan subnetting kita dapat membatasi jumlah maksimal host yang dapat dialokasikan pada suatu subnet. Dengan subnetting kita dapat memeriksa kesalahan jaringan dengan cepat karena kesalahan tersebut sudah terlokalisasi.
Bayangkan jika organisasi yang memiliki 1000 komputer tidak melakukan
subnetting, jika terjadi satu kesalahan, maka semua network akan down. Demikian pula
administrator yang harus memperbaiki kesalahan tersebut harus mencari kesalahan satu
per satu dalam 1000 komputer tersebut.
Network tanpa subnetting juga akan memperberat tugas router karena routing table-nya yang sangat banyak dan harus membroadcast host sekian banyak tersebut.
Tiad.IP Address v4 memiliki struktur alamat yang tersusun atas bilangan 32 bit. Subnet
mask adalah suatu bilangan biner 32 bit yang akan di-AND-kan dengan IP Address untuk
mendapatkan subnet host.

Dasar perhitungan IP suatu jaringan komputer. yang terutama yang wajib anda ketahui adalah:
Network ID : IP yang menunjukkan dasar atau jangkauan suatu network (terkadang disebut net ID atau net IP)
Host IP : Seluruh IP Address yang dapat dipakai oleh host dalam jaringan. Host IP sering dibagi lagi menjadi:
First Useable Host IP: IP pertama yang dapat dipakai
Last Useable Host IP: IP terakhir yang dapat dipakai
Broadcast IP : IP Address yang digunakan untuk mengirim paket secara massal.
Setiap Byte pada IP Address dimulai dari angka 0 dan diakhiri dengan angka 255. pada contoh kali ini kita akan mencoba menyelidiki IP private milik saya, yaitu 192.168.1.20.
pertanyaannya :
Apa network ID dari IP tersebut?.
Apa dan Berapa host IP Addressnya?.. 
Apa IP Address pertama dan terakhir yang dapat dipakai pada jaringan tersebut?
Apa Broadcast IP nya?.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita terlebih dahulu harus mengetahui kelas daripada IP yang hendak kita teliti. Anda akan tahu bahwa IP Address 192.168.1.20  berada pada kelas C.
Selanjutnya anda dapat melihat konfigurasi jumlah bit network dan juga bit host yang ada pada IP kelas C , yaitu:
Kelas C = nnnnnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
IP saya = 192.168.1.20 

- Untuk mengetahui network ID, ubah bit host menjadi 0 dan biarkan bagian network bit-nya. sehingga menjadi "192.168.1.0" itulah Network ID nya.

-  Untuk mengetahui Host IP atau IP yang dapat dipakai pada jaringan tersebut, tambahkan satu digit pada bagian network bit nya, sehingga menjadi 192.168.1.1. dan, perlu kita ingat bahwa pada IP kelas C terdapat sebanyak 254 jumlah maksimal IP yang dapat dipakai. Sehingga bila diurutkan maka IP yang dapat dipakai adalah :
192.168.1.1 => merupakan First useable Host IP
192.168.1.2
192.168.1.3
seterusnya sampai..
192.168.1.254 => merupakan Last useable Host IP
 jadi, range atau jangkauan Host IP Address saya adalah : 192.168.1.1 - 192.168.1.254
- langkah terakhir adalah mengetahui Broadcast IP Addressnya. untuk mengetahui IP Broadcast, anda tinggal menambahkan byte terakhir dari Last Useable Host IP dengan angka 1. yaitu menjadi : 192.168.1.255
Bagaimana?, tidak terlalu sukar bukan?..
Sekarang bagaimana jika anda diberikan sebuah IP: 10.10.10.10 yang merupakan IP Class A. dapatkah anda mencari Network ID, Range IP, dan juga Broadcast IP nya?.. 

Inilah jawabannya:
----------------------------
Network ID : 10.0.0.0
Range Host IP : 10.0.0.1 - 10.255.255.254
Broadcast IP : 10.255.255.255

Perlukah Perundang-Undangan TIE


Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah ketentuan yang berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia.
Secara umum, materi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UUITE) dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu pengaturan mengenai informasi dan transaksi elektronik dan pengaturan mengenai perbuatan yang dilarang. Pengaturan mengenai informasi dan transaksi elektronik mengacu pada beberapa instrumen internasional, seperti UNCITRAL Model Law on eCommerce dan UNCITRAL Model Law on eSignature. Bagian ini dimaksudkan untuk mengakomodir kebutuhan para pelaku bisnis di internet dan masyarakat umumnya guna mendapatkan kepastian hukum dalam melakukan transaksi elektronik. Beberapa materi yang diatur, antara lain: 1. pengakuan informasi/dokumen elektronik sebagai alat bukti hukum yang sah (Pasal 5 & Pasal 6 UU ITE); 2. tanda tangan elektronik (Pasal 11 & Pasal 12 UU ITE); 3. penyelenggaraan sertifikasi elektronik (certification authority, Pasal 13 & Pasal 14 UU ITE); dan 4. penyelenggaraan sistem elektronik (Pasal 15 & Pasal 16 UU ITE);
Sedangkan pengaturan mengenai perbuatan yang dilarang (cybercrimes) mengacu pada ketentuan dalam EU Convention on Cybercrimes, 2001. Beberapa materi perbuatan yang dilarang (cybercrimes) yang diatur dalam UU ITE, antara lain: 1. konten ilegal, yang terdiri dari, antara lain: kesusilaan, perjudian, penghinaan/pencemaran nama baik, pengancaman dan pemerasan (Pasal 27, Pasal 28, dan Pasal 29 UU ITE); 2. akses ilegal (Pasal 30); 3. intersepsi ilegal (Pasal 31); 4. gangguan terhadap data (data interference, Pasal 32 UU ITE); 5. gangguan terhadap sistem (system interference, Pasal 33 UU ITE); 6. penyalahgunaan alat dan perangkat (misuse of device, Pasal 34 UU ITE);
Penyusunan materi UUITE tidak terlepas dari dua naskah akademis yang disusun oleh dua institusi pendidikan yakni Unpad dan UI. Tim Unpad ditunjuk oleh Departemen Komunikasi dan Informasi sedangkan Tim UI oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Pada penyusunannya, Tim Unpad bekerjasama dengan para pakar di ITB yang kemudian menamai naskah akademisnya dengan RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi (RUU PTI). Sedangkan tim UI menamai naskah akademisnya dengan RUU Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik.
Kedua naskah akademis tersebut pada akhirnya digabung dan disesuaikan kembali oleh tim yang dipimpin Prof. Ahmad M Ramli SH (atas nama pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono), sehingga namanya menjadi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana disahkan oleh DPR.


Jadi UU mengatur TIE sangat di butuhkan untuk mengatasi kejahatan dunia maya, dan sudah di atur oleh UU TIE,.....
 sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-undang_Informasi_dan_Transaksi_Elektronik


CIO


Definisi Chief Information Officer 
(CIO)Istilah CEO (chief executive officer) telah lama dikenal dalam kosa kata bisnis;setiap orang tau bahwa CEO adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi perusahaan, dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewandireksi.
Istilah CIO memiliki pengertian lebih dari sekedar suatu gelar. Istilah ini memiliki pengertian suatu peran yang seharusnya dilaksanakan oleh manajer jasa informasi tingkat puncak. Seperti dimaksudkan oleh konsep tersebut, chief information officer(CIO), adalah manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya informasi tetapi juga berbagai area lain dari operasi perusahaan.
Peran CIO
Munculnya tugas dan wewenang CIO di bidang strategis dan semakin meningkatnya peran tersebut. CIO harus mengenali pengaruh TIK terhadap organisasi, menentukanarah / strategi TIK yang menjamin adanya keselarasan antara strategi bisnis danstrategi TIK. Adapun peran CIO adalah sebagai berikut :


1. Antisipasi perubahan teknologi, market dan regulasi.Kemampuan mengenali perkembangan, potensi teknologi dan bisnis TIK dalamkonteks pemanfaatan peluang bagi organisasi dan transformasi organisasi danperlu menekankan kepada pelaku organisasi tentang pentingnya era web-basedservices dibandingkan kemajuan teknologinya sendiri CIO bertugas mengorganisasikan dan melindungi asset-aset TI perusahaan


2. Menentukan dan menjamin tatakelola TIK yang benar dan baik dalam organisasisehingga dinamika organisasi selalu menuju pada tujuannya.CIO bertugas sebagai visioner yang memimpin dan mengendalikan strategiperusahaaan.


3. Merumuskan visi dan misi;menterjemahkannya menjadi tujuan organisasi; kemudian menjalankan dan memimpin organisasi TIK untuk mencapai hasil-hasil sesuai visi, misi dan tujuanorganisasi


4. CIO menjadi leader dalam pengukuran dan pengembangan new computing.Mendemonstrasikan dan melakukan pengukuran nilai dari TIK, secara proaktifmengatur performansi berdasarkan hasil yang didapatkan.CIO bertugas untuk menjembatani Gagap teknologi


5. Mendistribusikan teknik baru hasil pengembangan, alat dan pendekatan yangdilakukan


Responsibilities/ Tanggung Jawab CIO


Di dalam buku “Information Systems Management in Practice”, Ralph Sprague


besertarekannya Barbara McNurlin menjabarkan bahwa setidaknya ada lima fungsi utamaCIO di sebuah perusahaan (Sprague et.al., 1993).


1.





Memahami Bisnis


Tugas pertama dan utama yang merupakan tanggung jawab eksekutif lain dalam jajaran direksi adalah mempelajari dan memahami secara menyeluruh danmendetail bisnis yang digeluti perusahaan. Kalau dahulu manajemen inti cukup


 


Responsibilities/ Tanggung Jawab CIO 
Di dalam buku “Information Systems Management in Practice”, Ralph Sprague


besertarekannya Barbara McNurlin menjabarkan bahwa setidaknya ada lima fungsi utama CIO di sebuah perusahaan (Sprague et.al., 1993).





1.Memahami Bisnis


Tugas pertama dan utama yang merupakan tanggung jawab eksekutif lain dalam jajaran direksi adalah mempelajari dan memahami secara menyeluruh dan mendetail bisnis yang digeluti perusahaan.


Persaingan yang begitu cepat dan lingkungan bisnis yang sangat dinamis mengharuskan eksekutif perusahaan untuk selalu memantau dan mempelajari aspek-aspek di luar perusahaan (eksternal) secara intens dan terus-menerus, terutama yang berkaitan dengan perilaku pasar (market) dan pelanggan.Setidak-tidaknya untuk dewasa ini ada tujuh cara yang terbukti efektif untuk mempelajari hal internal dan eksternal perusahaan.Ketujuh cara tersebut adalah:


a.    Memiliki armada SDM yang secara berkala mempelajari keadaan pasardan komponen eksternal lainnya;


b.    Mempelajari secara mendalam proses-proses penciptaan produk atau jasayang ditawarkan perusahaan;


c.    Mengundang bagian-bagian lain dalam perusahaan untuk berdiskusisecara berkala;


d.  Menghadiri seminar-seminar yang berhubungan dengan industri terkait;


e.  Membaca secara aktif publikasi-publikasi yang berkaitan dengan produk, jasa, dan industri dimana perusahaan yang bersangkutan berada;


f.  Menjadi anggota forum-forum bisnis maupun akademis terkait; dan


g.  Menjalin komunikasi aktif dan konsisten dengan para manajer liniperusahaan.





2.Membangun Citra Divisi


Tugas kedua yang menjadi tanggung jawab seorang CIO adalah membangun kredibitilitas direktorat sistem informasi yang dipimpinnya. Hal ini sangat penting mengingat banyak sekali karyawan yang menilai bahwa penggunaan sisteminformasi secara strategis merupakan ciri perusahaan di masa mendatang, bukansaat ini. Namun walau bagaimanapun juga, direktorat sistem informasi yang ada harus dapat membuktikan bahwa aktivitias-aktivitas yang dilakukan saat ini adalahmerupakan jalan atau jembatan menuju masa depan. Direktorat, departemen, ataudivisi sistem informasi (atau teknologi informasi) harus memiliki citra yang baik dimata fungsi-fungsi lain dalam perusahaan. Strategi yang paling efektif adalah dengan cara membantu para SDM di dalam perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya melalui utilisasi teknologi informasi, karena hal inilah yang merupakan misi utama dari keberadaan sistem informasi di perusahaan. Pemberian pendidikan dan pelatihan kepada para pengguna (users) sistem informasi, mulai dari staf sampai dengan manajer eksekutif, merupakan salah satu cara lain untukmeningkatkan citra divisi sistem informasi.





3.Meningkatkan Mutu Penggunaan Teknologi


Melihat bahwa keberadaan teknologi informasi ditujukan untuk meningkatkan kualitas kinerja SDM (employees empowerment), seorang CIO memiliki tugas untuk memasyarakatkan teknologi informasi agar dipergunakan secara aktif untuk para karyawan perusahaan. Selain pemberian program-program pelatihan (training)yang bersifat edukatif, diperlukan suatu strategi untuk membuat karyawan tertarik belajar lebih jauh dan memanfaatkan teknologi informasi yang ada.





4.Mencanangkan Visi Teknologi Informasi


 Tugas selanjutnya bagi seorang CIO adalah untuk menentukan visi perusahaan melalui pemanfaatan sistem informasi di masa mendatang. Seorang eksekutif senior yang baik, adalah yang selalu bersifat proaktif. Membantu perusahaan mencanangkan visinya di masa mendatang adalah salah satu contoh sikap proaktifyang harus dimasyarakatkan di kalangan perusahaan. Visi pemanfaatan sisteminformasi merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari visi perusahaan secara umum. Namun tugas CIO tidak hanya terbatas untuk merumuskan visi saja, namun yang bersangkutan harus dapat memasyarakatkan ide-ide yang ada ke seluruh jajaran manajemen dan staf (createa vision).





5.Pengembangan Sistem Informasi


 Misi terakhir dari seorang CIO tentu saja membuat semua hal yang ada di atas menjadi nyata, yaitu merencanakan dan mengembangkan arsitektur sisteminformasi perusahaan, yang terdiri dari komponen-komponen seperti software,hardware, brainware, proses dan prosedur, infrastruktur, standard, dan lainsebagainya. Secara berkesinambungan, seorang CIO harus dapat me-utilisasikansistem informasi yang dimiliki perusahaan saat ini secara optimum, sejalan denganrencana pengembangannya di masa mendatang. 

Sumber: http://id.scribd.com/doc/75823541/sistem-informasi-manajemen